beberapa alasan linux desktop sulit berkembang di masyarakat

Posted Posted by vjnet in Comments 0 komentar

jadi ikut pengin "meluncurkan" uneg-uneg grin
Saya mulai dari yang "minus" dulu, biar bisa dibandingin, tapi yang perlu dicatat, ini hanyalah pendapat pribadi, pengalaman pribadi, atau apapun lah yang sedikit 'subjective' laugh


  1. bahwa masyarakat kita (pada umumnya) adalah masih menggunakan Windows (baik full atau sebagian), dan memang ini tidak terbantahkan. saya ambil sampel di kantor pribadi, dari 20-an PC dan puluhan notebook, dan sebagian besar (hampir seluruhnya malah grin) menggunakan Windows.. dan dari segi originalitas, ane sendiri kurang begitu yakin kalau Windows yang terinstall adalah asli (wah berarti ane pengguna bajakan dunk grin)... kecuali mungkin yang laptop, sudah terbeli dan terpasang biasanya original Windows... hanya satu pc yang terpasang Linux, itupun inisiatif pribadi laugh. Dan mengubah kultur semacam ini adalah bukan hal yang mudah, karena bergantungnya pengguna (dan mungkin karena hanya pengetahuannya tentang Windows itu lah) yang menyebabkan pengguna Linux "ikut andil" masih memakai Windows, karena tuntutan pekerjaan salah satu alasanya, yang memerlukan interaksi dengan orang lain yang masih "bergenre" Windows.
  2. Perkembangan dunia teknologi informasi, khususnya, per-notebook-an yang berkembang pesat, dan hampir sekarang tiap profesional (ataupun profesi lain) memiliki notebook/netbook/pc tablet dll sebagai salah satu perangkatnya. dan hampir 90% (angka ini cuma ngarang grin) notebook yang beredar dan dijual di indonesia sudah datang dengan preinstalled Windows..walaupun ada yang datang dengan Linux, tapi saya rasa tidak sebanding dengan Windows. jadi secara tidak langsung, pengguna pun "dipaksa" menggunakan Windows dan terbiasa dengan Windows yang menciptakan kultur "sudah terbiasa dengan Windows" laugh Kecuali pengguna notebook adalah orang yang antusias terhadap Linux/open source, hampir dipastikan bahwa OS yang terpasang masih tetap Windows, sampai akhir hayatnya wkwkwkw grin grin 
  3. saya sendiri punya rekan, sarjana lulusan teknologi informasi, yang membuat diri ini heran, "tanpa" kenal Linux/opensource, cuma tahu namanya.. grin susah katanya ... yang kemampuan TI-nya sarjana aja bilang susah, apalagi buat masyarakat umum, yang kemampuan-nya umumnya tidak semendalam sarjana (tentunya ada pengecualian)... akan bilang gimana ?? paling-paling bilang gini "Aku pakai Linux ?? .. Apa kata dunia ?? ... wkkwkwk grin " jadi hampir "pasti" masyarakat "jelata" belum tersentuh dengan dahsyatnya Linux, boro-boro denger, buat makan aja susah grin 
  4. dan menurut ane, Linux bukanlah "the godfather" yang menyelesaikan tiap masalah yang ada, tapi sebagai sebuah alternatif dari "pencengkeram" yang kurang memberikan keleluasaan kepada pengguna. Karena intinya adalah sudah selayaknya pengguna memiliki freedom terhadap apa yang dimilikinya, seperti spirit yang dibawa oleh Linux.
  5. Sayangnya di lingkungan masyarakat kita, pembajakan adalah "masih seperti hal yang wajar" dan meratulela.. dan ini membantu perkembangan kultur "mampunya menggunakan Windows" walaupun tetap menggunakan bajakan. Dan saya rasa, pembajakan adalah sesuatu yang harus kita perangi bersama, dan menerapkan penghargaan terhadap hak-hak, dan karya cipta orang lain.

Tapi itu dari segi "minus"-nya, dan saya rasa masih banyak juga yang positifnya, saya ambil beberapa contoh sederhana ;
1. Forum kita tercinta ini, FUI, masih tergolong baru, kalau tidak keliru "mengudara" sekitar akhir 2009.. itu artinya belum genap 2 tahun usianya, dan ada yang mencengangkan, user terdaftar sampai ini ditulis adalah 14.602 user..wuihhh.. sesuatu yang luar biasa, itu artinya kurang lebih hampir 20 user mendaftar setiap hari grin
Ada hal yang menarik, kenapa user begitu antusias. Kalau tidak punya antusiasme, maupun ketertarikan terhadap Ubuntu/linu/FUI ini, jauh kemungkinan orang akan masuk dan mendaftar di FUI.. dan ketertarikan dan antusiasme ini saya rasa salah satu faktor yang mempercepat, meningkatkan pemahaman maupun penggunaan Linux dalam kehidupan masyarakat kita.
Walaupun bukan semua pengguna aktif Linux, saya rasa "user" terdaftar ini adalah, kalau diistilahkan dalam dunia pemilu, adalah "pemilih potensial" grin
3. kemudian saya ambil contoh di "mantan" kampus ane,... dulu pas jaman ane, semua masih belkultur Windows, kecuali server di upt pusat komputer yang sudah memakai unix, tapi beberapa waktu yang lalu, hampir sebagian besar public pc sudah bermigrasi ke Linux,.. luar biasa kan grin, bahkan sudah menyediakan repository buat Linux.
dan ini melengkapi "kebiasaan" kampus-kampus besar negeri di Indonesia ini, yang telah bermigrasi ke FOSS..
Jadi ada "kesimpulan sederhana" yang bisa diambil, yakni masyarakat terdidik kita saya rasa hampir sebagian besar menggunakan, atau minimal mengenal Linux dan kawan-kawanya., dan saya rasa suatu saat ini akan membawa dampak langsung/tidak langsung ke masyarakat umum.. mudah-mudahan grin
Comments

0 komentar: